Redelong | seputar Gayo
Angkutan Para pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Bener Meria perlu
perhatian dan penangan yang serius dari pemerintah daerah pasalnya dari tahun
ketahun keselamatan para pelajar masih sangat memprihatinkan saat pulang pergi
(PP)kesekolah para pelajar yan tergolong masih remaja ini berebut untuk PP
tidak menkhawatirkan keselamatannya sendiri.
Mobil sedako yang merupakan mobil ankutan di wilayah Bener
Meria menjadi tumpuan dan harapan para pelajar untk sampai kesekolah angkutan yang tidak terlalu besar ini mengankut melebei
kapasitas yang ditentukan. larangan sopir
tak dihiraukan ketika mereka berubut pulang sekolah.
“Tarip onkos terhitung sama dari pada menunu lama kami
beserta kawan-kawan memutuskan utuk naik diatas atap mobil karna kebiasaan jika PP ankutan sedako penuh,
kalau ruanan penumpan biasanya hanya untuk orang tua dan untuk pelajar perempuan
kami lelaki bias naik keatas dan bergantungan di pintu masuk”, ungkap seorang
siswa.
Nasri ketua LSM Galaksi kepada Gayo Post mengatakan
keselamatan para pelajar tersebut merupakan keteledoran dari pemerinta daerah dinas
perhubungan LLAJ dan polantas yan searusnya menertipakan setiaf ankutan tidak
bekerja sesuai keinginan jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan siapa yang
bertanggun jawab? hal ini suda terjadi sejak lama namun hingga saat ini masi
saja para pelajar yang dikatakan dibawah umur bergantungan dan naik di atas
atap mobil.
Dikatakan Nasri ini merupakan budaya yang tidak dapat
dibiarkan sebelum terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pemerinta daerah harus
memberikan solusi terkait ankutan para pelajar di Bener Meria jika tidak saya
yakin sewaktu-waktu akan menimbulkan kecelakaan angkutan yang menewaskan
pelajar di usia rentan. Mashury
Tidak ada komentar:
Posting Komentar