Redelong
Progaram pemerintah dalam membina masyarakat sudah sangat
maksimal dalam mengalokasikan anggaran untuk membina ekonomi masyakat melalui
klompok-klompok namun sangat disayankan ketika anggaran suda dikucurkan dan
pembanunan siap dilaksanakan proyek tersebut dikerjakan asal jadi dan di
siasiakan tampa adanya perhatian dari Dinas terkait dan penyuluan sehingga anggaran
tersebut terkesan mubajir.
Sala satu conto proram pemerita pusat
untuk kelompok ternak ikan kolam apung melalui Dana Alokasi Kusus (DAK) di Desa
Delung Tue Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meria tahun 2011 hingga saat ini ter bengkalai dan belum pernah dinikmati oleh
kelompok kini suda rusak.
“Pembanunan kolam apung tersebut sangat didukun oleh
masyrakat delun tue namun pembangunan tersebut terkesan asal jadi bahkan bibit
yang diberikan oleh dinas perikan tidak memenuhi spek, sehingga bibit yang
diberikan mati total dan proram kolam apun tersebut gagal”, hal ini diunkapkan
ole Pemuda Sekitar Anas didampingi
beberapa pemuda kepada media ini (1/7).
Menurut anas lokasi yang digunakan adalah bendungan untuk
persawahan, selaku pemuda kami sanat mendukun proram tersebut, selain utuk
peninkatan ekonomi masyrakan disisi lain bendunan tersebut juga ikut terawat dengan adanya kolam apun tersebut,
sangat disayan jika pembangunan kolam apung tersebut hanya dijadikan proyek
belaka untuk menarik anggaran selebinya proram tersebut di diamkan begitu saja
tampa adanya bimbinan dari pemerintah. kami selaku pemuda berharap pemerinta
utuk membantu melanjutkan program ini sehingga kedepan kami bisa mandiri, unkap
anas.
Sementara itu kabit perikanan Sirwani melalui vai and pon
mengatakan pembanunan kolam apung tersebut menggunakan angaran dana DAK denan
nilai Rp 155 juta tahun anggaran 2011 dan sudah selesai hanya saja bibit yang
diberikan mati dan suda diganti oleh
dinas perikan dan utuk selanjutnya dinas perikan sudah tidak lagi bertanggung
jawab karna suda serah terima dengan kelompok, selebinya kelompoklah yan mengelola
dan Baplu Bener Meria untuk lebih lanjut silakan hubungi ketua kelempok,
unkapnya .
Sementara itu media ini juga meminta data nama kelompok dari
dinas perikan beberapa pekan lalu namun hingga berita ini di turunkan belum
juga diterima oleh jurnalis ayo post ada kesan inpormasi terkait pembangunan
kolam apung tersebut di tutup-tutupi, untuk itu diharapkan kepada penegak hukum
dan pemerintah daerah utuk menyelidiki sipakah yang harus bertanggung jawab
terkait permasalahan tersebut. bersambun
(masury)
seputargayo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar