Redelong |GayoPost
Pada
edisi sebelumnya Gayo Post sudah menerbitkan berita Anggaran Mubajir Proyek Gagal Di Dinas Peternakan Dan Perikanan
Kabupaten
Bener Meriah dan edisi kali ini Gayo Post juga melanjutkan sambungan
pemberitaan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek tersebut berdasarkan
investigasi lapangan sehingga Gayo Post kembali merelis sebuah berita utuk di
muat kembali pada edisi saat ini. Sebelumnya Gayo Post juga meminta maaf kepada
seluh pembaca akibat adanya keslahan
data yang diberikan oleh PPTK pekerjaan tersebut Sirwani mengenai jumllah
anggaran yang sebenarnya adalah Rp 124.700.000
Seperti
pada edisi sebelumnya pembuatan KJA sangat didukung oleh masyrakat Delung asli
selain bendungan tersebut terawat program pemerintah ini juga ikut membantu
memperbaiki ekonomi masyrakat namun
apalah daya jika pembuatan KJA tersebut hanya dijadikan proyek Belaka untuk
menarik anggaran dari pemerintah selebihnya Pekrjaan tersebut terbengkalai
tampa adanya perhatian dan penangan dari pihak yang terkait.
Kepala
Desa Delung Asli Khairul Saleh yang di damping Baddarudin selaku BPK dan anggota
kelompok KJA (10/10) kepada Gayo Post
mengatakan warga setempat sangat mendukung program KJA tersebut hanya saja
kelempok KJA tidak pernah bekerja seperti yang di inginkan semua pekerjaan
dikerjakan oleh rekanan dan membawa pekerja dari luar desa.para kelompok juga
tidak mengetahui berapa jumlah anggran yang digunakan dalam membangun KJA
tersebut.
Dikatakan
Khairul bibit yang diberikan oleh
dinas perikanan menjadi kendala sehingga bibit-bibit ikan tersebut mati secara
terus menerus, selang 2 hari sisa bibit yang diperkiran sebanyak 700 ekor juga dipindahkan ke kolam milik warga utuk
sementara waktu namun tetap saja bibit ikan tersebut mati dan tidak ada
pergantian dari dinas.
“kami
juga tidak pernah menerima plan nama dari rekanan dan klompok, dan kelompok
juga tidak mukin bertanggung jawab penuh jika kolam tersebut tidak pernah di
gunakan sebagian orang yang terdaptar dalam kelompok juga hanya mengetahui
bahwa ia tergabung dalam kelompok KJA tersebut namun tidak pernah serah terima
dengan para anggta kelempok karna belum berjalan” ungkap Baharuddin dan
Khairul.
Lanjut
Khairul, KJA tersebut sudah terbengkalai selama 10 bulan dan sebahagian alat sedah mulai hilang
seperti drum dan jarring, kabanyakan drum yang di jumpai juga di bawah
semak-semak. Sehingga kami mengambil inisiatif utuk menyelamatkan aset tersebut
di tambah kerusakan bencana alam yang mengakibatkan bendungan bocor dan di
khawatirkan akan terjadi abrasi/jebol sehingga bendungan di keringkan.
Menurut
khairul setelah cek dam bendungan di Rehabilitasi kelompok KJA akan memasang
kembali sebagaimana mestinya namun kami tidak mungkin melakukan pemasangan jika
dinas peternakan dan perikan tidak memberikan bibit dan menggati kerusakan
serta alat-alat yang sudah hilang surat tersebut ditanda tangani oleh
sekertaris Salihin yang juga sebagai penaggung jawab kelompok.
Kahirul
juga menyesalkan kejadian tersebut dan kelompok tidak mungkin bertanggung jawab
atas kejadian tersebut akibat belum pernahnya di pungsikan KJA itu dan saya berharap agar pemerintah dapat membatu
dan menjalankan kembali program tersebut utuk kepentingan masyrakat jika tidak
dikhawatirkan pakan yang ada akan timbul lapuk dan mubajir.
Ditempat
terpisah Salihin (10/10) kepada Gayo Post saat di jumpai mengatakan KJA
tersebut tidak pernah di pungsikan sebagai mana mestinya kelompok menerima
setalah pekerjaan selesai, kelompok juga tidak mengetahui berapa jumlah anggran dalam pembangunan KJA itu
karna semua pekerjaan dikerjakan oleh rekanan.
“
Setelah bibit ikan tersebut mati saya mengkompirmasikan kepada PPTK Sirwani dan
ia mengganti bibit ikan sebanyak 3 kantong, Namun tetap saja ikan tersebut mati
dan sisa ikan yang belum mati kami mendapa intruksi dari Sirwani agar di pindahkan ke kolam warga yang ada di
dekat bendungan namun tetap saja ikan tersebut mati dan Sirwani saat itu
mengatakan anggarannya sudah habis dan tidak bisa mengganti bibit lagi bibit
ikan nya. ketika sirwani memminta surat
pertanggung jawaban ia berjanji akan mengganti bibit ikan dan saya pun terpaksa
menanda tangani serah terima KJA tersebut,
” cetus Salihin.
Dikatakan
Salihin alat-alat beserta pakan yang tersisa sudah
kami amankan dan kami gudangkan, dari pada aset tersebut raib lebih baik di
gudangkan sewktu-waktu alat tersebut mungkin dapat kami gunakan kembali dan
berguna utuk desa ini.
PPTK
pekerjaan tersebut Sirwani (10/10) kepada Gayo Post mengatakan kelompok tersebut sudah membongkar
KJA tersebut tampa memberitahukan kepada dinas peternakan dan perikan sehingga
kelompok harus memasang kembali sebagai mana mestinya dan kelompok juga sudah membuat surat
keterangan atas pengeringan dan pembongkaran KJA tersebut.
Proyek
tersebut dakatakan Sirwani dkerjakan oleh Cv Pusaka Dapur Gayo jika plan Nama
tersebut tidak ada silakan tanyakan kepada CV tersebut selaku rekanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar