Rabu, 17 Oktober 2012

Dinas Peternakan Dan Perikanan Tak Becus Tangani Satu Proyek Kecil



Redelong |GayoPost
Pada edisi sebelumnya Gayo Post sudah menerbitkan berita Anggaran Mubajir  Proyek Gagal Di Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bener Meriah dan edisi kali ini Gayo Post juga melanjutkan sambungan pemberitaan yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek tersebut berdasarkan investigasi lapangan sehingga Gayo Post kembali merelis sebuah berita utuk di muat kembali pada edisi saat ini. Sebelumnya Gayo Post juga meminta maaf kepada seluh pembaca  akibat adanya keslahan data yang diberikan oleh PPTK pekerjaan tersebut Sirwani mengenai jumllah anggaran yang sebenarnya adalah Rp 124.700.000
Seperti pada edisi sebelumnya pembuatan KJA sangat didukung oleh masyrakat Delung asli selain bendungan tersebut terawat program pemerintah ini juga ikut membantu memperbaiki ekonomi masyrakat  namun apalah daya jika pembuatan KJA tersebut hanya dijadikan proyek Belaka untuk menarik anggaran dari pemerintah selebihnya Pekrjaan tersebut terbengkalai tampa adanya perhatian dan penangan dari pihak yang terkait.
Kepala Desa Delung Asli Khairul Saleh yang di damping Baddarudin selaku BPK dan anggota kelompok KJA  (10/10) kepada Gayo Post mengatakan warga setempat sangat mendukung program KJA tersebut hanya saja kelempok KJA tidak pernah bekerja seperti yang di inginkan semua pekerjaan dikerjakan oleh rekanan dan membawa pekerja dari luar desa.para kelompok juga tidak mengetahui berapa jumlah anggran yang digunakan dalam membangun KJA tersebut.
Dikatakan Khairul bibit yang diberikan oleh dinas perikanan menjadi kendala sehingga bibit-bibit ikan tersebut mati secara terus menerus, selang 2 hari sisa bibit yang diperkiran sebanyak 700 ekor  juga dipindahkan ke kolam milik warga utuk sementara waktu namun tetap saja bibit ikan tersebut mati dan tidak ada pergantian dari dinas.
“kami juga tidak pernah menerima plan nama dari rekanan dan klompok, dan kelompok juga tidak mukin bertanggung jawab penuh jika kolam tersebut tidak pernah di gunakan sebagian orang yang terdaptar dalam kelompok juga hanya mengetahui bahwa ia tergabung dalam kelompok KJA tersebut namun tidak pernah serah terima dengan para anggta kelempok karna belum berjalan” ungkap Baharuddin dan Khairul.
Lanjut Khairul, KJA tersebut sudah terbengkalai selama 10 bulan  dan sebahagian alat sedah mulai hilang seperti drum dan jarring, kabanyakan drum yang di jumpai juga di bawah semak-semak. Sehingga kami mengambil inisiatif utuk menyelamatkan aset tersebut di tambah kerusakan bencana alam yang mengakibatkan bendungan bocor dan di khawatirkan akan terjadi abrasi/jebol sehingga bendungan di keringkan.
Menurut khairul setelah cek dam bendungan di Rehabilitasi kelompok KJA akan memasang kembali sebagaimana mestinya namun kami tidak mungkin melakukan pemasangan jika dinas peternakan dan perikan tidak memberikan bibit dan menggati kerusakan serta alat-alat yang sudah hilang surat tersebut ditanda tangani oleh sekertaris Salihin yang juga sebagai penaggung jawab kelompok.
Kahirul juga menyesalkan kejadian tersebut dan kelompok tidak mungkin bertanggung jawab atas kejadian tersebut akibat belum pernahnya di pungsikan KJA itu dan  saya berharap agar pemerintah dapat membatu dan menjalankan kembali program tersebut utuk kepentingan masyrakat jika tidak dikhawatirkan pakan yang ada akan timbul lapuk dan mubajir.
Ditempat terpisah Salihin (10/10) kepada Gayo Post saat di jumpai mengatakan KJA tersebut tidak pernah di pungsikan sebagai mana mestinya kelompok menerima setalah pekerjaan selesai, kelompok juga tidak mengetahui berapa  jumlah anggran dalam pembangunan KJA itu karna semua pekerjaan dikerjakan oleh rekanan.
“ Setelah bibit ikan tersebut mati saya mengkompirmasikan kepada PPTK Sirwani dan ia mengganti bibit ikan sebanyak 3 kantong, Namun tetap saja ikan tersebut mati dan sisa ikan yang belum mati kami mendapa intruksi dari Sirwani  agar di pindahkan ke kolam warga yang ada di dekat bendungan namun tetap saja ikan tersebut mati dan Sirwani saat itu mengatakan anggarannya sudah habis dan tidak bisa mengganti bibit lagi bibit ikan nya.  ketika sirwani memminta surat pertanggung jawaban ia berjanji akan mengganti bibit ikan dan saya pun terpaksa menanda tangani serah terima KJA tersebut,  ” cetus Salihin.
Dikatakan Salihin  alat-alat beserta pakan yang tersisa sudah kami amankan dan kami gudangkan, dari pada aset tersebut raib lebih baik di gudangkan sewktu-waktu alat tersebut mungkin dapat kami gunakan kembali dan berguna utuk desa ini.
PPTK pekerjaan tersebut Sirwani (10/10) kepada Gayo Post  mengatakan kelompok tersebut sudah membongkar KJA tersebut tampa memberitahukan kepada dinas peternakan dan perikan sehingga kelompok harus memasang kembali sebagai mana mestinya  dan kelompok juga sudah membuat surat keterangan atas pengeringan dan pembongkaran KJA tersebut.
Proyek tersebut dakatakan Sirwani dkerjakan oleh Cv Pusaka Dapur Gayo jika plan Nama tersebut tidak ada silakan tanyakan kepada CV tersebut selaku rekanan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar